Deklarasi Junaedi, 'Kami Keluarga Besar RM Minang Indah & Embun Pagi Raya, Kami 03!'
-
Muzzamil
- 04 February 2024

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Tokoh inspiratif, cuma tamatan SMP di kampung halamannya Purwokerto, Jawa Tengah, di umur 16 tahun merantau diterima bekerja jadi pelayan Rumah Makan (RM) Putra Minang Pluit Jakarta Utara 1991, tujuh tahun bekerja sambil belajar hingga injakkan kaki pertama kali di Lampung pas malam final Piala Dunia 1998: nasib manusia hanya Tuhan Allah Sang Maha Tahu Lagi Maha Mengetahui, siapa kira 11 tahun kemudian: 20 Februari 2009 sukses buka RM sendiri di Desa Batupuru, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, sekaligus cabang pertama kuliner suksesnya RM Minang Indah.
Hingga kini, merujuk terakhir pembukaan RM Minang Indah Cabang UIN, Jl Kolonel Endro Suratmin, atau simpang empat traffic light seberang Masjid Al Huda, Sukarame, Bandarlampung pada 3 November 2023, dia kini tercatat menaungi total 18 cabang RM Minang Indah dan lima cabang RM Embun Pagi Raya Bandarlampung, milik sendiri.
Sesuai waktu berdiri, cabang pertama Minang Indah Batupuru, Jl Raya Batupuru Desa Merak Batin. Kedua, Minang Indah Natar, Jl Raya Merak Batin, Desa Muara Putih sisi RS Natar Medika. Ke-3, Minang Indah BLPP, Jl Raden Gunawan dekat BLPP Hajimena, ketiganya Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Ke-4, Minang Indah Rajabasa, Jl Pramuka Raya Rajabasa (seberang SMPN 2 Bandar Lampung). Ke-5, Minang Indah Kemiling, Jl Cik Ditiro Kemiling (depan U-turn jalur dua Push Pin), ke-6 Minang Indah PU, Jl Pagar Alam simpang empat traffic light Gang PU, Kedaton. Ke-7, Minang Indah Telukbetung, Jl Yos Sudarso Nomor 83B (Kunyit) Bumi Waras. Ke-8, Minang Indah Untung Suropati, Jl Untung Suropati Nomor 82B, Labuhan Ratu.
Ke-9, Minang Indah Agus Salim, Jl H Agus Salim, Kelapa Tiga, Tanjungkarang Barat.
Ini kongsi franchise bareng rekannya, bos Munawwar Tour Travel, Sekretaris Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Lampung, bos alkes Apotik Alifa seberang RM, kiri traffic light Agus Salim, M. Ajie Munawar.
Senada cabang ke-10, Minang Indah Pagar Alam, Jl Pagar Alam (Gang PU), seberang parkir belakang UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dekat Masjid Al Hikmah, kongsi bisnisnya dengan anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PKS, Ahmad Junaidi Auly.
Ke-11, beroperasi 15 Juli 2020, di Jl Gajah Mada 49, Kotabaru, Tanjungkarang Timur. Ke-12, RM Minang Indah Gedong Meneng, Jl Zainal Abidin Pagar Alam Nomor 41, Gedong Meneng, Rajabasa, persis samping kantor Gapensi Lampung, seberang kampus megah Umitra Indonesia, beroperasi 4 Maret 2021.
Ke-13, RM Minang Indah Pesawaran, di Jl Ahmad Yani, Gedongtataan, seberang Islamic Center Kabupaten Pesawaran, beroperasi 15 Juli 2021. Ke-14, RM Minang Indah Gedong Tataan, Pesawaran, Jl Ahmad Yani seberang Kompi Infanteri (Kifan) C Yonif 143/Gatam. Ke-15, RM Minang Indah Cabang Gadingrejo.
Ke-16, Minang Indah Urip Sumoharjo, di 300 meter kiri arah Jl Soekarno-Hatta, Way Halim, yang beroperasi sejak 29 Agustus 2022. Ke-17, Minang Indah Untung Suropati, beroperasi sejak 26 Desember 2022.
Ke-18, RM Minang Indah Nasi Kapau, Jl Ryacudu, Korpri, Sukarame, kanan jalan arah Gerbang Tol Kotabaru Itera, join dengan politisi PDI Perjuangan aleg DPR Mukhlis Basri, beroperasi sejak 15 Februari 2023.
Ada lagi, 5 cabang RM Embun Pagi Raya miliknya juga, kesemuanya tersebar titik dalam kota, terakhir persis di ujung Fly Over Kemiling sebelum Sate Utami. Dan ada RM Dua Sahabat, join rekan, Jl Sultan Agung 83, Sepangjaya Labuhan Ratu, Bandarlampung.
Si empunya, warga Desa Bumisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, yang juga Wakil Bendahara III DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO Lampung, Wakil Ketua I Pajero Indonesia One (PiOne) Chapter "Krakatau" Lampung: Junaedi.
Seiring tahun politik, ayah dua putra putri Lintang-Fikri ini secara terbuka sejak masa pencapresan, menyatakan sikap politiknya mendukung penuh sekaligus bertotalitas bekerja politik elektoral untuk pemenangan capres-cawapres 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).
Junaedi, terbuka pula di setiap kesempatan bertemu, berkumpul, bersosialisasi dengan setiap orang yang mengenal dan dikenalnya, mensosialisasikan hingga kini kampanyekan pemenangan duet politisi PDI Perjuangan dua periode: mantan legislator mantan gubernur, dan profesor hukum mantan legislator, Menteri Pertahanan, Ketua Mahkamah Konstitusi, dan Menko Polhukam RI itu.
Di barisan relawan pemenangan Ganjar-Mahfud, Junaedi kini tercatat merupakan Bendahara Umum DPP Jaringan Nasional Ganjar Pranowo (Juragan) bareng ketua umumnya Mukhlis Basri dan sekretaris umum R. Prabawa, berpusat di Lampung.
Dia juga didapuk sebagai Ketua Bidang UMKM dan Koperasi DPD Jaringan Kawan Ganjar (Jangkar) Merah Putih Lampung pimpinan Wahyudi Hasyim, ormas binaan kakak sulung capres sat set berambut putih Ganjar Pranowo, Pri Kuntadhi.
Setahun terakhir, Junaedi terpantau praktis pintar-pintar berbagi waktu, untuk keluarga, bisnis, kecimpung sosial dan politik. Dia pun tak bermasalah dengan rekan sejawat beda pilihan capres-cawapres.
"Mau 01, mau 02, mau 03, kalau perut lapar ya makannya di Minang Indah," seloroh Junaedi satu ketika. Iya juga. Selain agama/keyakinan konon selera juga bukan hal elok didebatkan.
Dia, yang pada Pilpres 2019 dukung habis Presiden Indonesia saat ini, amat geram dengan, bahkan sempat mengutuk keras praktik telanjang nir etika pengkhianatan politik aktor penguasa negeri terhadap induk semangnya: PDI Perjuangan. Kecewa.
Dari itu makin membulat tekadnya, capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud, agar dapat unggul dan memenangkan Pilpres 14 Februari 2024 nanti, satu putaran.
Junaedi satu ketika, pekan pertama Januari 2024 lalu menjurus, bahwa segenap keluarga besarnya, manajemen, karyawan, jejaring mitra seafiliasi, dia kerahkan terbukti kini, untuk mendukung total Ganjar-Mahfud.
"Kami keluarga besar Rumah Makan Minang Indah Grup dan Embun Pagi Raya, kami 03," tegas Junaedi, menyebut mulai dari manajer cabang, koki, kepala koki, kru gudang bumbu dapur, restocker rempah, ratusan karyawan setianya, berikut keluarga.
Bagi Junaedi, dukungannya tak lah berbasis sentimen. Dia mengklaim dukungannya itu dukungan rasional. Meski bukan lahir dari generasi terdidik hingga pendidikan tinggi, tetapi Junaedi terlatih intuisi. Instingnya kuat, padupadan-kan kinerja kinetik otak kiri dan otak kanan bersamaan.
Untuk menentukan satu lokasi cabang baru, dia bisa menghabiskan waktu berminggu, berbulan. Halnya dukungannya bagi Ganjar-Mahfud, pun demikian. Dia merenungkan. Kok bisa. Begitu, begini, begitu lagi.
Junaedi anggukkan kepala, tunduk hormat dan takzim, manakala dia bersua kata pengingat: setialah pada sumbermu.(Muzzamil)
Comments (0)
There are no comments yet