Ket Gambar : Foto Gus Dur/K.H. Abdurrahman Wahid. (Sbr foto ambil dari NU Online)

Clickinfo.co.id, 14 Februari 2024 pesta demokrasi akan dimulai. Berdasarkan Instuisi almarhum Gusdur bahwasannya, "Prabowo Subianto akan menjadi Presiden NKRI saat sudah usia matang atau masa tuanya. Akankah menjadi kenyataan hasil instuisi Gus Dur tentang Prabowo.

Kita menunggu Pilpres 14 Februari 2024, rakyat Indonesia menunggunya.

Dilansir dari kanal YouTube @JazirahIlmu, terungkap bahwa Gus Dur (Dr. K.H. Abdurrahman Wahid), presiden Indonesia keempat, memiliki kemampuan prediksi yang luar biasa.

Pada tanggal 8 Agustus 2006, ketika Gus Dur berkunjung ke rumah dinas Walikota Solo. Gus Dur membuat sejumlah prediksi yang kemudian terbukti benar.

Salah satu prediksi mengejutkan Gus Dur adalah tentang Joko Widodo (Jokowi) yang pada saat itu baru menjabat sebagai Walikota Solo selama enam bulan.

Gus Dur dengan tegas, menyatakan bahwa Jokowi akan menjadi presiden suatu hari nanti. Prediksi ini terbukti benar setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Indonesia dalam pemilihan umum 2014.

Selain itu, beliau juga membuat prediksi fenomenal tentang lengsernya Presiden Soeharto.

Kisah ini, diceritakan oleh tokoh Islam Kyai Haji Bukhori Masruri, yang menceritakan percakapan 11 bulan sebelum jatuhnya Soeharto.

Meskipun awalnya diabaikan, pernyataan Gus Dur dalam bahasa Jawa, "wis rasa ngrembuk kuwi, Pak Harto sedelo meneh Jatuh" (tak perlu ditanyakan, Pak Harto akan jatuh sebentar lagi).

Meskipun pada saat itu tampak mustahil, kenyataannya Soeharto lengser satu tahun setelah pernyataan tersebut.

Gus Dur tidak hanya memprediksi kejadian besar politik, namun juga memberikan pandangannya tentang DPR.

Pada tahun 2001, Gus Dur secara kontroversial menyebutkan bahwa DPR seperti taman kanak-kanak.

Prediksi ini dianggap meremehkan, tetapi setelah Gus Dur lengser, perilaku DPR yang mencerminkan taman kanak-kanak menjadi kenyataan.

Gus Dur juga memprediksi dirinya menjadi presiden, namun juga meramalkan pelengserannya.

Saat ditanya dalam sebuah acara TV Kick Andy tentang siapa orang yang berupaya atas pencopotannya, Gus Dur dengan yakin menyebut Amien Rais dan Megawati.

Setelah itu, Penulis Virdika Rizky Utama merilis buku berjudul "Menjerat Gus Dur", yang mengungkap dalang di balik pemecatan Gus Dur dari jabatan presiden oleh MPR dan elit politik setelah kurang dari dua tahun menjabat.

Selain itu, Gus Dur memprediksi bahwa ajudannya, Jenderal Sutarman, akan menjadi Kapolri. Prediksi ini pun terbukti benar, seiring Sutarman naik menjadi Kapolda dan akhirnya diangkat menjadi Kapolri oleh Presiden SBY.

Gus Dur juga memprediksi KH Said Aqil menjadi ketua PBNU di atas usia 55 tahun. Prediksi itu juga akhirnya terbukti, dengan KH Said Aqil terpilih dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar.

Prediksi tentang Ahok menjadi gubernur pun terungkap. Meskipun awalnya gagal mencalonkan diri di Bangka Belitung, Gus Dur memberikan semangat kepada Ahok dengan berkata, "...jangankan jadi gubernur, jadi presiden aja kamu bisa kok". Alhasil Ahok kemudian berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Gus Dur tidak hanya memiliki intuisi politik, tetapi juga memprediksi skor pertandingan Piala Dunia 1998 antara Brasil dan Skotlandia dengan akurat.

Yang paling mencengangkan adalah prediksi Gus Dur mengenai kematian dirinya sendiri.

Dalam pembicaraan dengan Profesor Suhardi beberapa hari sebelum wafat, Gus Dur mengatakan bahwa dia akan pulang ke Tebu Ireng dan ditemani oleh banyak orang.

Prediksi ini terbukti tepat saat Gus Dur wafat dan diantar pulang ke Tebu Ireng, pesantren yang juga menjadi kampung halaman dan tempat pemakaman ayahanda Gus Dur.

Adapun satu prediksi yang masih menantang waktu adalah mengenai Prabowo Subianto. Gus Dur pernah menyatakan bahwa Prabowo akan menjadi presiden setelah usianya matang.

Pertanyaannya sekarang, apakah prediksi ini akan menjadi kenyataan di masa depan?

Dengan sejumlah prediksi yang telah terbukti, banyak yang menantikan apakah prediksi tentang Prabowo juga akan menjadi kenyataan.

Gus Dur, adalah seorang tokoh dengan intuisi luar biasa. Warisannya yang memukau dan menginspirasi, telah menjadi sorotan maupun inspirasi di tengah masyarakat Indonesia.***