Antara JAMAN dan Abu Hasan: "2024, 'Jamane' Ganjar-Mahfud, Guys!"

Antara JAMAN dan Abu Hasan: "2024, 'Jamane' Ganjar-Mahfud, Guys!"
Ket Gambar : Ketua DPD JAMAN Lampung Abu Hasan (kiri depan) dalam sebuah kesempatan konsolidasi organisasi bersama Ketua Umum DPP JAMAN Iwan Dwi Laksono (kanan depan). | dok JAMAN/Muzzamil

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Risau mencermati masih adanya upaya sistemik dari pihak tertentu yang menyederhanakan persoalan kampanye Pemilu 2024 terutama Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) hanya sebatas dijadikan ajang glorifikasi gimmick politik, bukannya dimaksimalkan jadi senyatanya ajang adu ide adu gagasan calon pemimpin bangsa 2024-2029, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Lampung Abu Hasan pun turut "gatal" angkat bicara.

Ketua DPD JAMAN Lampung Abu Hasan mengatakan, kampanye Pemilu 2024 yang cuma berlangsung 75 hari sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sungguh amat disayangkan jika melulu hanya dijadikan sebatas sebagai ajang bombardir festival joget massal calon dan pendukung, serang menyerang meme digital konten melecehkan, saling tebar fitnah, berita palsu, berita bohong (hoax), dan caci maki ujaran kebencian.

"Apalagi, usai debat perdana capres pada 12 Desember 2023 kemarin, kami juga amati adanya indikasi serius pergerakan besar konsultan politik salah satu pasangan calon yang hendak mengarahkan calon tersebut untuk mengaburkan data dan fakta sejarah kelam bangsa Indonesia mulai dari saat jelang keruntuhan rezim kapitalis-militeristik Orde Baru Soeharto 1966-1998 sampai tiba reformasi 1998 dimana dalamnya ada tragedi penculikan aktivis 1997-1998 yang secara sah dan meyakinkan terbukti dilakukan oleh satuan elit tentara matra darat atas direksi pimpinan satuan tersebut yang kini maju sebagai calon presiden," beber Abu Hasan.

Sejarah, lugas aktivis 1998 ini, tetap sejarah. Apalagi sejarah 1998, tahun tak terlupakan bagi rakyat dan bangsa Indonesia yang bangkit melawan kediktatoran Orde Baru.

 

"Hitam putih, sejarah tetap sejarah. Sejarah tidak pernah abu-abu. Memaafkan iya, melupakan tidak. Memaafkan oke, tapi melupakan jangan. Generasi muda hari ini, generasi milenial dan zilenial kita, jangan dibutakan. Mereka wajib tahu. Jika ada yang hendak mengaburkan data dan fakta sejarah bangsa kita sehitam apa pun itu, lawan!" lugas Abu Hasan.

 

Negara, lugasnya, telah mengakui, meminta maaf dan  bahkan memberikan kompensasi hak ekonomi korban pelanggaran HAM dan pelanggaran HAM berat masa lalu terutama di era Orde Baru termasuk para korban hidup, keluarga korban meninggal dunia dan para korban hilang, peristiwa penculikan aktivis prodemokrasi, dan 14 orang belum kembali.

"Jangan sok amnesia. Bangsa kita betul bangsa pemaaf, tetapi era digital saat ini pun telah turut menjadikan bangsa kita bukanlah bangsa pelupa!" geram dia mengingatkan.

Abu Hasan merupakan salah satu saksi hidup dan pelaku sejarah gerakan reformasi 1998 di Lampung. Saat dia masih pelajar. Pun saat dia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung (UBL) angkatan 1999, situasi revolusioner Tanah Air pascakejatuhan Orde Baru Soeharto, ikut memaksanya tercebur jadi aktivis kampus.

Jadilah dia, aktivis Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Teknik UBL 1999-2002 dan Dema UBL 2000-2002, Forum Mahasiswa (Forma) UBL pimpinan eks aktivis Dewan Pelajar Lampung (DPL) Rahmad, dan Forum Mahasiswa Lampung (Formala) pimpinan Harun dan Bahrul Ediwan medio 1999-2002.

Berikutnya dia tercatat jadi Ketua Eksekutif Komisariat Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) UBL 2000-2001, Ketua Eksekutif Kota LMND Bandarlampung 2001-2002, dan Ketua Eksekutif Wilayah (Ekswil) LMND Lampung 2002-2003.

Jelang Pemilu kedua pascareformasi, 2004, ikal enerjik berdarah Kayu Agung, Sumatera Selatan, anggota paguyuban etnis Himpunan Keluarga Kayu Agung (HKKL) Lampung ini lalu kepincut terjun ke dunia politik praktis.

Usai masuk keanggotaan, jadi bagian kader militan partai politik (parpol) progresif garis keras yang lahir 22 Juli 1996 dari rahim 'moncong laras senjata' rezim kapitalis-militeristik Orde Baru Soeharto: Partai Rakyat Demokratik (PRD), Abu Hasan juga menjadi bagian dari pengurus Partai Oposisi Rakyat (Popor) bentukan PRD bersama organisasi front rakyat, namun sayang tak lolos verifikasi dan gagal ikut Pemilu 2004.

Semangat tak mengendur, Abu Hasan juga pernah jadi Ketua DPW Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas) Lampung 2006-2009, juga bentukan PRD dan organ sekawan yang lelagi gagal ikut Pemilu 2009. Partai ini lantas melebur ke Partai Bintang Reformasi (PBR), parpol dirian dai kondang KH Zainudin MZ.

Berangkat dari 'kesadaran sementara' bahwa Pemilu sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam sistem politik demokrasi pantang dilewatkan barang sehari, Abu Hasan sejenak banting setir.

Dia kemudian terlibat senyawa kinetik kerja-kerja mesin politik bareng (saat itu Ketua Partai Hati Nurani Rakyat/Hanura Lampung dan Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Lampung 2009-2014) Andi Surya.

Abu juga terlibat menggerakkan penyelesaian sejumlah kasus perampasan hak rakyat masa lalu, lantas diajukan sebagai agenda politik parlementer Hanura Lampung.

Selanjutnya, kurun 2010-2013, Abu yang pernah sejenak duduk jadi pucuk pimpinan PRD Lampung sebelum nonaktif, mendirikan dan memassalkan perjuangan kaum tani dan rakyat perdesaan korban perampasan hak agraria oleh rezim kapitalis-militeristik Orde Baru Soeharto lewat organisasi rakyat diriannya bareng Ahmad Jayani serta dua bekas Ketua PRD Lampung, Ali Akbar dan Badri, yakni Gerakan Petani Lampung (GPL).

Memanfaatkan momen waktu tersisa, entah bagaimana ceritanya, dia kemudian berhasil mengikutkan diri sebagai bagian peserta, tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD Lampung dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) nomor urut 5 dapil Bandarlampung di Pemilu 2014.

Dapat 9 ribuan lebih suara sah pemilih, Abu menginisiasi upaya dulang suaranya melalui jalur advokasi hak-hak dasar rakyat miskin kota terutama kaum ibu dan perempuan, dengan menggaet kakaknya, Ochi Yulia, mendirikan organisasi rakyat, Perhimpunan Perempuan Demokratik (PeRADA).

Meski lagi-lagi gagal, gagal menang terpilih alih-alih terlantik, Abu Hasan enggan sial. Berikutnya, dia justru berjibaku dan mampu merangsek ke barisan 'ring satu', bahkan jadi staf pribadi Wakil Gubernur Lampung 2014-2019 Bachtiar Basri, kala itu.

Sebelumnya, tak ketinggalan, jelang kian dekatnya hajat Pilpres 2014, sebelum Om Bach, demikian Bachtiar Basri karib disapa, keduanya mendirikan Baramuda Lampung, organ relawan swadiri pendukung capres Joko Widodo (Jokowi), antara lain aktif beri advokasi gratis kasus sengketa agraria dan bantuan ambulans gratis bagi rakyat miskin.

Tak kapok, pada pesta demokrasi tepatnya Pemilu kelima pascareformasi, Abu Hasan maju lagi kali ini caleg DPRD Lampung Selatan dapil Tanjung Bintang dari Partai Demokrat di Pemilu 2019 meski lelagi ambyar. Padahal, Abu Hasan relatif sukses menunaikan pelbagai penugasan khusus Bachtiar. Termasuk turut memperjuangkan pemenangan duet cagub-cawagub pejawat Ridho-Bachtiar pada Pilgub 2018.

Dan terakhir, usai lahir Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) juga bentukan PRD, front organ sekawan dan individu prodemokrasi pada 1 Juni 2020, Abu Hasan pun sejenak jadi ketua pertama DPW PRIMA Lampung sebelum lengser digantikan kompatriotnya Badri. PRIMA sendiri diketahui usai sempat daftar KPU nun pascaverifikasi administrasi dinyatakan tidak memenuhi syarat --gugat sana sini, kasusnya viral, kendati sempat masuk bagian dari 20 parpol nasional calon peserta Pemilu 2024, masih saja gagal lolos.

Kini, PRIMA tercatat sebagai satu-satunya parpol nasional non peserta Pemilu 2024 pendukung capres-cawapres nomor urut 2.

Di sela-selanya, sebagai pejuang keluarga, ayah tiga putri salah satunya mahir bermain sepatu roda ini, selain sejauh ini menekuni bisnis pertambangan, sempat gonta ganti bisnis sekunder. Mulai dari bisnis furnitur, jasa persewaan mobil, berdagang grosir-ecer telur ayam ras, trader, pialang saham, nyambi jadi driver ojol dan banyak lagi. "Asal gak jual diri, ya gak," gelaknya satu ketika.

JAMAN

Demi mendengar, sejawat seangkatan saat sesama aktif di organisasi kemahasiswaan progresif ekstrakampus, LMND, komrad Abu, yakni mantan Ketua Umum Eksekutif Nasional LMND Iwan Dwi Laksono, merajut kembali kontak batin antar keduanya.

Usai menemukan kembali "anaknya yang hilang" itu, Iwan Dwi Laksono, mendapuknya sebagai Ketua DPD JAMAN Lampung, 2015.

Iwan sendiri merupakan pendiri ormas pengusung trio visi kemandirian: energi, pangan dan maritim tersebut, sekaligus ketua umum per 15 Agustus 2007, yang terafiliasi tertutup, turut jadi bagian kekuatan basis elektoral Jokowi sejak era Pilwalkot Solo 2010, Pilgub Jakarta 2012, Pilpres 2014, berikut penugasan khusus pun pascamenang Pilpres 2019 hingga 2023 ini. Saat mana, JAMAN beralih bela paslon nomor urut 3.

Selaku Ketua DPD JAMAN Lampung yang diamanati Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (MUSRA) Indonesia untuk menjadi fasilitator daerah, Abu jadi ketua pengarah perhelatan jaring aspirasi rakyat Indonesia di Lampung soal kriteria ideal, figur pilihan, dan harapan rakyat Lampung kepada bakal capres-cawapres 2024-2029 lewat ajang penjaringan aspirasi rakyat skala nasional, independen, terbesar, dan viral ini.

Abu, selaku Koordinator Pengarah Panitia Daerah MUSRA Indonesia XI Lampung di Gedung Sumpah Pemuda PKOR Way Halim Bandarlampung pada 18 Desember 2022, sontak viral usai menentang lazim, bareng Panitia Daerah bergeming, dan memilih mekanisme pemilihan vote manual dan tak mengindahkan instruksi Panitia Nasional gelar e-voting, semakin viral usai dari hasil penghitungan suara di kantor kecabangan organisasi kewartawanan nasional JMSI, diketahui secara transparan dimenangkan bacapres terfavorit Prabowo Subianto dan bacawapres terfavorit Erick Thohir.

Dia dan ketua pelaksana, Sekretaris DPD Barisan Relawan Jalan Perubahan (BaraJP) Lampung, Faisol Sanjaya, viral sepekan.

Masih selaku Ketua DPD JAMAN Lampung, malam usai kunjungan kerja sehari Jokowi di Lampung guna meninjau jalan rusak dan menyerahkan paket bansos kepada rakyat penerima pada 5 Mei 2023 lalu, singkat nun bermakna, Abu ikut merapat di bibir landasan pacu Bandara Raden Inten II Natar, Lampung Selatan, mendampingi warga utusan tiga desa korban penggusuran lahan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Margatiga, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, tepatnya tiga desa area genangan waduk, yang belum diganti rugi.

Satu orang ibu bahkan sampai bersimpuh di hadapan Jokowi, saat beberapa menit bisa berkesempatan suarakan jeritan hati. Demi pelan muka letih Jokowi menyahuti, "Ibu tenang, saya akan kembali lagi ke sini.."

Turut merapat dikawal ketat Paspampres, pimpinan organ relawan Jokowi lainnya, BaraJP, Gerakan Rakyat Nusantara (GRN), JPKP, dan Posraya Lampung.

Selisih sebulan, tanpa gedebak gedebuk, 6 Juni 2023 lalu dia balik kasak kusuk. Tidak buat membeli baterai megaphone senjata pengeras suara hati rakyat tertindas, bukan untuk mengecat sendiri spanduk merah dengan cat tembok putih bunyi tuntutan demonstran massa aksi atau jakul ke rental komputer sekadar buat menge-print desain selebaran aksi dan siaran pers pernyataan sikap perlawanan. Gawe lampau.

Ogah kolot, dia pakai kanal 'konsolidasi' digital. Sat set sat set lewat aplikasi populer perpesanan singkat, jadilah grup WA, Focus Group Discussion (FGD) Desa di Kawasan Hutan (DKH) Lampung. Disekaliguskan jadi nama resmi. "Selamat bergabung" bla bla bla, password medan juang kali kesekian.

Abu, jadi Koordinator Presidium FGD DKH Lampung didampingi Direktur Advokasi Dwi Sugianto, Direktur Ekonomi Kreatif Agusta Ari Wibowo, Direktur Humas Yongki Yonata Rendra, Direktur Jaringan Rahmad, Direktur Litbang Muzzamil, Direktur Program Faisol Sanjaya, Direktur SDM Andi Warisno, dan Kepala Sekretariat Roby Sujatmiko.

Membersamai tokoh warga, pejuang hak agraria asal sedikitnya 580 desa/kampung/pekon/tiyuh wilayah kawasan hutan register tersebar di Lampung atau tenar desa kawasan hutan (DKH), yang tak sedikit di antaranya telah berjuang lebih dari 2,5 dasawarsa sekadar 'merawat kewarasan' meng-agung-kan jati diri kewarganegaraan, para anggota Presidium FGD DKH Lampung.

Sebut antaranya, Darmoko (Register 1 Way Pisang), Husni Amri (Register 2), Nasrul Musa (Register 3), Fazari (Register 17), Nonha Sartika (Register 34 Tangki Tebak), Faisal Huda (Register 37), Hasan Basri (Register 38 Gunung Balak), Asep Sudarmansyah (Register 40 Gedong Wani), Herwan (Register 45 Sungai Buaya), Erika Dirgahayu (Register 45B Bukit Rigis), Nyoman Suke (Register 47 Way Terusan), Badrison Iwan (Register 42 Rebang), dan banyak lagi.

Selain dikenal aktivis prodemokrasi seabreg aksi, Abu Hasan antara lain juga membidani (beberapa di antaranya aktif di dalamnya), misal sebagai pembina organisasi komunitas pengemudi ojek online transportasi darat roda empat aplikator Maxim, yakni Persatuan Pengemudi Maxim Lampung (Permala).

Juga, salah satu pemrakarsa sekaligus jadi Direktur Jaringan Pengurus Wilayah (PW) Asosiasi Penggilingan Padi Rakyat Siger Lampung (ASPPARASILA), organisasi komunitas pemilik/pengelola usaha jasa pengolahan padi/gabah jadi beras pecah kulit (huller) 14 kabupaten/kota di Lampung.

Belum lagi berbagai komite aksi, front aksi, front persatuan, konsorsium presidium, dan lainnya. Selaku pimpinan daerah JAMAN, sebagai kader patuh pimpinan, taat asas, Abu Hasan bersama Sekretaris DPD JAMAN Lampung Dwi Sugianto, patuh pula hasil Rapimnas JAMAN 2023 di Hotel Grage, Kota Cirebon, Jawa Barat, 29-30 Agustus 2023.

Dalam Rapimnas yang dibuka langsung oleh Jokowi dan salah satunya membahas langkah politik JAMAN merespons Pilpres 2024 itu, seluruh unsur dari DPP, DPD Provinsi, dan DPK Kabupaten/Kota JAMAN se-Indonesia, bulat mufakat mendukung politisi PDI Perjuangan, dua periode anggota DPR 2004--2013 dan dua periode Gubernur Jawa Tengah 2013-2023: Ganjar Pranowo, sebagai capres 2024.

"Kami memutuskan dukung Ganjar Pranowo calon presiden 2024. Kami menerapkan musyawarah mufakat. Semua pengurus sepakat (dukung Ganjar Pranowo). Ganjar merupakan sosok ideal melanjutkan estafet kepemimpinan nasional, penerus Jokowi," konferensi pers Ketua Umum DPP JAMAN, Iwan Dwi Laksono, didampingi Sekretaris Jenderal Sekjen DPP JAMAN Hadi Mustafa.

Hasil Rapimnas di-sounding kepada Jokowi. "JAMAN siap bekerja sama dengan seluruh kelompok relawan Ganjar Pranowo demi bisa mengantar Ganjar Pranowo menjadi presiden di 2024. Tentu kami siap kolaborasi dengan seluruh relawan pendukung Ganjar Pranowo. Baik relawan baru, pun yang lama. Relawan yang lama artinya relawan Jokowi yang mendukung Ganjar Pranowo," ujar Iwan Dwi Laksono, ketua umum LMND ketiga, kurun 2001-2006 ini, bersama Sekjen Gigih Guntoro.

"Jadi, tegas dan bulat, JAMAN mendukung capres PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo, Ganjar Pranowo yang di kemudian hari lantas berpasangan dengan cawapres Profesor Mahfud MD. Duet maut, Ganjar-Mahfud," terang Abu Hasan.

Kerennya Abu Hasan, sadar momen langka, disela Rapimnas tepatnya seusai Jokowi berpidato sambutan pembuka, dia melalui Ketum dan Sekjen DPP JAMAN menitipkan beberapa lembar pucuk surat laporan hasil kerja pendampingan dan advokasi rakyat Lampung termasuk warga tiga desa korban penggusuran pembangunan Bendungan Margatiga Lampung Timur kepada Jokowi.

Sepulang Rapimnas, kader JAMAN Tanah Air termasuk dirinya dan keluarga besar JAMAN Lampung, 'tiada hari tanpa Ganjar'.

Saat ini, bebernya, DPK JAMAN telah hadir di 15 kabupaten/kota se-Lampung. Perinci; yakni Bandarlampung dipimpin oleh Agam Kusumayudha, Lampung Selatan diketuai oleh Nurhayati, Pesawaran dipimpin oleh Firwan Zainabun, Pringsewu dikomandoi oleh Darwis Ekalaya, Tanggamus dirancak Ruliansyah, Lampung Barat diracik oleh Siswanto, Pesisir Barat diramu oleh Irwansyah.

Lalu, Metro diketuai oleh Sugianto, Lampung Tengah dikomandoi Waris, Lampung Timur dipimpin Ridho, Lampung Utara digawangi Hadiyanto, Tulang Bawang dipimpin Riza, Tulang Bawang Barat dipunggawai oleh Edy Ismanto, Way Kanan diampu Haris, Mesuji diketuai oleh Pujianto.

Senyap dengan mobilitas tinggi, JAMAN Lampung bergerak saban hari menyapa rakyat. Canvassing politik, kerennya kini.

Ditanya sosok dirinya tergolong berbahaya bagi kubu lawan politik Ganjar-Mahfud, Abu Hasan tertawa. "Hahaha, masa iya? Bahaya tah hahaha. Ya gak lah. Yang pasti kami taat kepada Tuhan, patuh kepada konstitusi dan taat kepada rakyat," sergah Abu menirukan ujaran magis Ganjar Pranowo.

Dimintai pesan solidaritas, Abu mengutip apa itu rekam jejak. "Kita tahu, rekam jejak, atau track record ini, semua hal yang seseorang atau organisasi lakukan di masa lalu yang menunjukkan seberapa baik seseorang atau organisasi bersangkutan dalam melakukan pekerjaan, dalam mengatasi permasalahan, dalam menemukan inovasi baru," tutur Abu.

"Rekam jejak Ganjar-Mahfud menurut kami, terbaik. Jadi pesan kami, dukung dan pilih, calon presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia 2024-2029 yang tak punya beban masa lalu, jelas rekam jejak sejarah dan kiprahnya mengabdi bagi nusa dan bangsa Indonesia. Kami ajak seluruh rakyat Lampung yang telah punya hak pilih, jangan gentar ada Ganjar, jangan takut ada Mahfud, jangan lupa coblos nomor urut 3 di bilik suara TPS 14 Februari 2024 nanti," ujar Ketua DPD JAMAN Lampung Abu Hasan.

"2024, jamane Ganjar-Mahfud guys!" seru dia, di Bandarlampung, Jumat 15 Desember 2023,, mengunci keterangannya. (Muzzamil)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment