Tim Komite III DPD RI Puji Sistem PPDB di Palembang, Sebut Nol Kasus
-
Aidil
- 15 September 2025

Clickinfo.co.id - Tim Komite III DPD RI melakukan kunjungan kerja ke SMK Negeri 8 Palembang pada Senin, 15 September 2025.
Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan inventarisasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya terkait sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2025.
Wakil Ketua Komite III DPD RI, dr. Hj. Erni Daryanti, M.Biomed, menyatakan bahwa sistem PPDB di Sumatera Selatan (Sumsel) berjalan dengan baik dan teratur.
"Di Sumsel semuanya sudah teratur berdasarkan keputusan kementerian, keputusan gubernur, dan surat keputusan daerah. Tadi kepala dinas juga sudah memberikan paparan," jelasnya.
Erni menambahkan, tidak ada permasalahan atau laporan dari Ombudsman RI terkait PPDB di Sumsel.
Ia bahkan menyebut kunjungan ini sebagai upaya untuk menjadikan Palembang sebagai contoh bagi daerah lain.
"Kunjungan ke sini juga untuk memberikan contoh ke depannya, karena di sini nol kasus, tidak ada kasus apapun," tegasnya.
Meskipun setiap tahun pasti ada kekurangan, Erni mengapresiasi kebijakan di SMK Negeri 8 Palembang yang membebaskan biaya bagi siswa berprestasi.
"Untuk siswa-siswi yang berprestasi di sini tidak sama sekali bayar atau tidak dipungut biaya apapun," ujarnya.
Kepala SMK Negeri 8 Palembang, Rafli S.Pd.,M.Pd, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia mengatakan pihaknya memberikan masukan berdasarkan pengalaman sekolah dalam melaksanakan PPDB.
"Alhamdulillah ini tidak ada kendala. Kita hanya memberikan masukan bahwa kami menerima siswa sesuai dengan kuota dan aturan yang berlaku karena SMK tidak terlalu banyak masalah," kata Rafli.
Ia menambahkan, SMK Negeri 8 Palembang memiliki banyak peminat setiap tahunnya.
Oleh karena itu, sekolah berupaya melayani siswa sebaik mungkin agar semua anak, khususnya di wilayah Seberang Ulu, bisa mendapatkan layanan pendidikan.
Rafli juga menjelaskan, sekolahnya fokus mempersiapkan siswa untuk dunia kerja dengan mendatangkan guru dari industri dan memagangkan siswa serta guru ke perusahaan.
"Pada masanya, keterampilan siswa dan guru berimbang untuk memasuki dunia kerja," pungkas Rafli. (Nopi)
Comments (0)
There are no comments yet