Akademisi: Sentralisasi Event Olahraga di Bandar Lampung Hambat Pemerataan Pembangunan Daerah
-
Aidil - 21 October 2025
Clickinfo.co.id – Sentralisasi penyelenggaraan event olahraga di Kota Bandar Lampung dinilai menjadi tantangan serius bagi pemerataan pembangunan olahraga di Provinsi Lampung. Akademisi olahraga, Ardian Cahyadi, menilai mundurnya beberapa kabupaten yang sebelumnya mengajukan diri sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) menunjukkan masih adanya ketimpangan dalam kesiapan infrastruktur dan strategi pengembangan olahraga daerah.
“Ini sudah ketiga kalinya Porprov digelar di Bandar Lampung. Harusnya ini menjadi alarm penting bahwa pemerataan infrastruktur olahraga di daerah belum berjalan optimal,” ujar Ardian kepada awak media, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, ketergantungan pada kota besar seperti Bandar Lampung menunjukkan masih minimnya dukungan serta keberanian daerah lain dalam menjadikan olahraga sebagai sarana promosi wilayah. Padahal, di berbagai daerah di Indonesia bahkan dunia, olahraga telah menjadi alat strategis untuk membangun citra, ekonomi, dan pariwisata lokal.
“Daerah sebenarnya punya peluang besar. Olahraga itu bukan hanya soal prestasi, tapi juga industri. Ketika ada event besar, sektor perhotelan, transportasi, kuliner, bahkan UMKM ikut bergerak. Sayang sekali kalau potensi ini tidak ditangkap,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ardian menilai Lampung memiliki potensi kuat sebagai daerah sport tourism, berkat letak geografis yang strategis serta tingginya minat masyarakat terhadap olahraga. Namun, agar potensi itu benar-benar terwujud, dibutuhkan model bisnis olahraga yang melibatkan sponsor, investor, serta pelaku usaha lokal.
“Ketika ekonomi olahraga hidup, masyarakat akan melihat olahraga sebagai karir masa depan. Atlet bisa fokus pada prestasi, dan prestasi itulah yang mengangkat nama Lampung di level nasional maupun internasional,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya paradigma baru pemerintah daerah dalam memandang olahraga, bukan semata aktivitas kompetisi, melainkan sebagai bagian dari hilirisasi ekonomi. Keputusan tiga daerah yang mundur dari bidding tuan rumah Porprov, menurutnya, merupakan bentuk kerugian strategis karena mereka kehilangan momentum untuk memperkenalkan keunggulan lokal masing-masing.
“Kalau ditangani dengan baik, event olahraga bisa menjadi kampanye positif daerah. Bisa menunjukkan budaya, destinasi wisata, hingga produk unggulan. Tapi semua itu butuh keberanian membangun infrastruktur dan menggandeng sektor bisnis,” jelasnya.
Menutup keterangannya, Ardian berharap agar pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota segera menyusun kebijakan pemerataan infrastruktur olahraga dengan dukungan sektor swasta. Langkah ini, katanya, penting agar percepatan prestasi dan ekonomi olahraga di Lampung tidak terus terpusat di ibu kota provinsi.
“Sudah saatnya daerah bergerak. Olahraga itu bukan beban, tapi peluang,” pungkasnya.


Comments (0)
There are no comments yet