
Clickinfo.co.id – Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono pada Jumat, 10 Januari 2025 menuai apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk para pengamat hubungan internasional.
Teguh Santosa, seorang pengamat hubungan luar negeri dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menilai bahwa pernyataan Menlu Sugiono tersebut ibarat “oasis di tengah gurun yang gersang”.
Dalam situasi dunia yang penuh ketidakpastian dan konflik, pandangan yang disampaikan oleh Menlu Sugiono dinilai sangat relevan dan memberikan harapan baru bagi terciptanya perdamaian dunia.
Teguh mengapresiasi kejujuran dan keterbukaan Menlu Sugiono dalam menyampaikan situasi dunia saat ini yang penuh dengan tantangan.
Menurutnya, Menlu Sugiono berhasil mengidentifikasi akar permasalahan global seperti meningkatnya ketegangan antar negara, melemahnya solidaritas internasional, dan krisis pangan.
“Penilaian Menlu Sugiono tentang situasi polycrisis, di mana ketegangan yang terjadi di berbagai kawasan memiliki keterkaitan satu sama lain, saya kira akan membuat banyak negara yang terlibat dalam konflik memikirkan kembali strategi umum mereka,” ujar Teguh.
Kedaulatan Pangan dan Diplomasi Tetangga Baik
Teguh juga mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam menghubungkan kebijakan dalam negeri dengan kebijakan luar negeri.
Konsep kedaulatan pangan dan menjadi tetangga yang baik dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
“Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) sejak awal telah membaca dua kata kunci kebijakan pemerintahan Prabowo itu,” ujar Teguh yang juga merupakan anggota Lembaga Kerjasama dan Hubungan Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah.
Indonesia sebagai Pemimpin Perdamaian
Teguh melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin perdamaian dunia.
Dengan kebijakan luar negeri yang konsisten dan berorientasi pada kepentingan bersama, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam menyelesaikan konflik dan membangun kerja sama internasional.
“Indonesia harus lebih meningkatkan kehadiran dan peranan di arena internasional. Seperti yang dikutip Menlu Sugiono dari pernyataan Presiden Prabowo bahwa kesejahteraan hanya datang dari perdamaian. Perdamaian datang dari saling memahami. Dan saling memahami datang dari pergaulan dan negosiasi,” tegas Teguh. (JMSI)
Comments (0)
There are no comments yet